kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
NATIVE /

Bank Mandiri: Asah SDM Untuk Adaptasi Bisnis


Jumat, 20 November 2020 / 05:34 WIB
Bank Mandiri: Asah SDM Untuk Adaptasi Bisnis
ILUSTRASI. Kontan - Mandiri Native Online

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tantangan di industri keuangan, mulai dari persaingan antarbank, serbuan usaha-usaha rintisan di bidang teknologi informasi, hingga ketidakpastian ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19, Bank Mandiri terus beradaptasi dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Dengan jumlah SDM mencapai lebih dari 35.000, termasuk generasi milenial yang mengisi posisi-posisi kunci, strategi pengembangan SDM menjadi kartu truf yang membawa Bank Mandiri menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia, bahkan di kawasan.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan, sejak awal berdiri Bank Mandiri telah melihat pentingnya pengembangan SDM yang non-konvensional untuk menciptakan talenta yang mumpuni dan mampu beradaptasi.

“Sebagai organisasi yang dinamis, kami selalu melakukan perbaikan untuk mampu bertransformasi dan mendorong mindset pegawai agar terbiasa dengan perubahan, selalu mengadopsi best practices di bidangnya, bahkan melahirkan future practices,” ujar Darmawan.

Perseroan menerapkan empat strategi kunci dalam pengembangan SDM. Pertama, dorongan natural agar pegawai terbiasa menghadapi perubahan.

Konsep berdirinya Bank Mandiri sebagai universal banking pada 2 Oktober 1998 memacu perseroan terus melakukan transformasi, yang secara natural juga mendorong mindset Mandirian untuk terbiasa dengan perubahan.

Kedua, kedisiplinan dalam menilai performa pegawai. Bank Mandiri menerapkan sistem manajemen performa yang berbasis pada Key Performance Indicator (KPI) yang ketat untuk mendorong jiwa kompetisi pegawai, namun tetap mengedepankan pembangunan fundamental bisnis yang kokoh, sustainable, dan terciptanya value creation.

Ketiga, penerapan budaya kerja yang konsisten dan berkelanjutan untuk mendorong pegawai selalu aktif dan responsif dalam menghadapi perubahan.

Keempat, penerapan praktik tata kelola korporasi atau Good Corporate Governance (GCG) yang kuat di seluruh lini kerja perseroan. Hal ini tak terlepas dari hasil introspeksi perseroan sejak awal terbentuk.

"Proses tersebut kemudian membangkitkan dan membangun awareness untuk terus menjaga organisasi Bank Mandiri sebagai institusi keuangan terdepan di Indonesia," tutur Darmawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×