KONTAN.CO.ID - Jakarta, 27 Juli 2025. Bank Mandiri terus menegaskan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Terutama untuk penanganan limbah plastik yang telah menjadi sorotan utama di industri secara global.
Hal tersebut sesuai dengan arahan United Nations Environment Programme (UNEP), yang menilai krisis limbah plastik kian mendesak secara global lewat “Ending Plastic Pollution”. Untuk itu, Bank Mandiri mengambil langkah aktif melalui berbagai inisiatif yang bertujuan mengolah sampah secara bertanggung jawab, serta menekan timbunan sampah dari sumbernya.
Pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung terciptanya ekonomi sirkular serta penerapan prinsip ESG secara konsisten. Di sisi lain, pengelolaan sampah secara bertanggung jawab ini juga merupakan bentuk dukungan Bank Mandiri terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon serta mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.
Melalui berbagai inisiatif pengurangan, pemanfaatan ulang, dan daur ulang sampah, Bank Mandiri berupaya menciptakan dampak positif bagi lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara mengatakan, krisis limbah plastik merupakan isu global yang membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi dengan mengedepankan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sebagai bagian dari implementasi prinsip ESG yang dijalankan secara konsisten.
“Kami percaya, keberlanjutan hanya bisa tercapai melalui sinergi dan konsistensi. Melalui berbagai inisiatif pengurangan dan daur ulang sampah, Bank Mandiri ingin turut mengakselerasi perubahan perilaku dan menciptakan ekosistem yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang,” ungkap Ashidiq dalam keterangan resminya, Minggu (27/7)
Salah satu langkah nyata perusahaan adalah lewat pengelolaan sampah secara berkelanjutan pada Mandiri Jogja Marathon 2025. Dalam ajang tahunan yang berlangsung pada 21-22 Juni lalu, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Waste4Change berhasil mengelola 5.484 kilogram (kg) sampah yang timbul pada acara tersebut secara optimal.
Komposisi sampah paling dominan meliputi, plastik sebanyak 1.696 kg, sampah organik 1.349 kg, dan 1.307 kg sampah kertas. Hasilnya, bank berlogo pita emas ini berhasil memfasilitasi daur ulang 55,78% sampah ke mitra daur ulang yang diolah menjadi produk daur ulang baru. Lalu 26,47% sampah diolah menjadi kompos dan digunakan untuk pembiakan larva BSF (sebagai pakan ternak), dan 17,76% lainnya diproses menjadi bahan bakar alternatif.
Dengan begitu, Bank Mandiri berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 6.173 kg CO₂ ekuivalen per bulan. Angka tersebut setara dengan menanam dan menumbuhkan 102 bibit pohon jenis konifer selama 10 tahun, serta menghindari emisi dari 36 km jarak tempuh mobil diesel dan 54 km jarak tempuh sepeda motor.
Tidak hanya fokus pada pengelolaan sampah, upaya ini juga menyasar aspek edukasi. Sebanyak 233 peserta berhasil dijangkau melalui berbagai media edukasi seperti poster, kuis interaktif, dan permainan memilah sampah. Pesan utamanya adalah tentang kondisi krisis sampah di Indonesia, pentingnya prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), serta cara memilah sampah sejak dari sumbernya.
“Isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah, adalah tantangan nyata yang membutuhkan aksi konkret dan berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, Bank Mandiri ingin membuktikan bahwa kami tak hanya hadir dalam aspek ekonomi, tapi juga turut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Ashidiq.
Selain sampah plastik, Bank Mandiri juga mengimplementasikan program Drop Box Daur Ulang sebagai bentuk nyata kontribusi terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan. Inisiatif ini sejalan dengan semangat Mandiri Looping for Life, kampanye berkelanjutan yang diusung Bank Mandiri untuk mendukung ekonomi sirkular di Indonesia.
Drop Box ini tersedia di kantor pusat Bank Mandiri, tepatnya Plaza Mandiri & Menara Mandiri. Melalui Drop Box ini, karyawan dan seluruh pengunjung dapat menyumbangkan pakaian bekas (gently used), yang kemudian akan dipilah dan dikelola melalui sinergi Bank Mandiri dengan mitra sosial perseroan, Pable, untuk didaur ulang atau disalurkan kepada yang membutuhkan.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga telah memiliki sistem pelacakan karbon digital untuk memantau emisi operasional secara terukur dan transparan. Hingga akhir tahun 2024, inisiatif ini telah berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 33 persen sejak 2019, dari 359 tCO2e menjadi 239 tCO2e. Hal ini sejalan dengan target perusahaan untuk mencapai
Melalui berbagai langkah tersebut, Bank Mandiri berharap dapat terus berkontribusi dalam mendorong perubahan perilaku menuju konsumsi yang lebih bertanggung jawab. Bank Mandiri juga berupaya memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan
Selanjutnya: Kemendag Bongkar Ponsel Ilegal Rp17,62 Miliar, Aptiknas Desak Pemerintah Perkuat IMEI
Menarik Dibaca: Makna Lagu Terbuang Dalam Waktu dari Barasuara, Soundtrack Film Sore
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal