KONTAN.CO.ID - Jumlah kasus positif Covid-19 di sejumlah negara terus meningkat setiap hari, termasuk di Indonesia yang telah menerapkan kebijakan new normal atau kelaziman baru. Pemerintah mencatat setidaknya ada 100.303 kasus positif, 4.838 orang di antaranya meninggal per Senin (27 Juli 2020). Selain itu, rasio kematian di Indonesia akibat virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China cukup tinggi yakni 4,82 persen, jauh di bawah negara Asia lainnya seperti Korea Selatan 2,11 persen dan India 2,23 persen.
Karena itu, masyarakat tetap perlu menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Antara lain mulai dari rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan orang, menjaga jarak aman atau sekitar dua meter dan wajib menggunakan masker.
Melansir harvardbusinessreview, para peneliti menyebutkan bahwa virus Covid-19 sebagian besar ditularkan melalui droplet orang yang terinfeksi Covid-19. Orang dapat dengan mudah menyebarkan droplet pada saat mereka sedang bernapas, berbicara, batuk, maupun bersin. Ini membuat penggunaan masker dengan tingkat filtrasi (bacterial filtration efficiency/BFE) yang tinggi diperlukan masyarakat untuk mencegah transmisi virus. Semakin tinggi tingkat BFE-nya, maka semakin baik filtrasi terhadap virus yang dimiliki masker tersebut.
Ini senada dengan hasil beberapa penelitian yang menyebutkan masker medis atau bedah dengan tingkat BFE tinggi dapat menghalangi sebagian besar transmisi dari Covid-19. Sedangkan untuk masker biasa seperti masker kain dan masker daily (sehari-hari), hanya bisa melindungi pengguna dari partikel seperti debu saja karena tidak memiliki filter untuk virus.
Kendati demikian, masker dengan kualitas baik seperti masker medis sempat mengalami kelangkaan dan harganya meroket pada awal Covid-19 menyebar di Indonesia. Akibatnya sebagian besar masyarakat menggunakan masker kain, masker scuba atau masker daily sebagai alternatif penggunaan masker.
Namun, seiring penerapan new normal dan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar, stok masker medis dengan tingkat filtrasi yang tinggi mulai tersedia kembali dan dapat dengan mudah ditemukan di pasaran. Karena itu, masyarakat lebih baik kembali menggunakan masker medis ketimbang masker biasa di tengah kasus Covid-19 yang masih tinggi.
Tapi perlu diketahui tidak semua masker medis yang dijual memiliki tingkat BFE tinggi, karena tidak semua masker medis memiliki bahan filter standar medis di dalamnya.
Salah satu merek masker dengan tingkat BFE tinggi hingga 97% yang sudah teruji medis adalah Pokana Mask. Masker ini memiliki bahan filter spesial bernama meltblown yaitu serat khusus yang dapat menahan mikropartikel seperti virus Covid-19.
Meltblown memiliki fungsi electret yaitu magnet yang membuat partikel virus menempel di bagian luar masker sehingga meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Filter meltblown ini juga sudah terbukti secara medis memiliki tingkat filtrasi BFE 97%. Artinya, memfiltrasi droplet secara maksimal.
Masker Pokana sudah lulus uji ISO (International Standard Operation) Medis 13485, ISO 10993 dan bersertifikat CE yang merupakan standar alat kesehatan di wilayah Eropa. Saat diuji coba menggunakan air, Pokana Masker dengan filter meltblown juga terbukti tidak tembus air atau tahan air.
Pokana Mask merupakan masker medis BFE tinggi dengan tiga lapisan terbaik untuk memberikan proteksi maksimal bagi masyarakat di new normal. Yuk gunakan masker medis dengan BFE tinggi untuk menjaga diri kita dan orang lain dari virus berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal