kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
NATIVE /

Dukung NZE 2060, Harian Kompas & PLN Selenggarakan Road to PLN Investment Days 2024


Jumat, 08 Maret 2024 / 16:12 WIB
Dukung NZE 2060, Harian Kompas & PLN Selenggarakan Road to PLN Investment Days 2024
ILUSTRASI. Kontan - PLN Native Online

KONTAN.CO.ID - Harian Kompas bersama PT PLN (Persero) atau PLN mengadakan rangkaian diskusi dalam forum bernama Road to PLN Investment Days 2024 pada Rabu (6/3/2024) di Hotel Mulia, Jakarta. Mengusung tema “Powering the Future: Sustainable Energy Transformation for Indonesia 2024”, PLN berkomitmen melakukan Transformasi Energi Berkelanjutan.

Pembahasan tersebut juga sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mengurangi emisi karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau secepatnya. PLN memiliki program “Transformasi” yang berdiri atas 4 pilar aspirasi, yakni Green, Lean, Innovative, & Customer Focused yang menjadi arah untuk mengoptimalisasi Energi Baru Terbarukan (EBT), pengadaan listrik yang efisien, serta mencapai 100% elektrifikasi.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam pembukaan memaparkan, kesuksesan pengembangan PLN di tahun 2023 mampu membangkitkan optimisme transformasi energi berkelanjutan PLN pada 2024. Menurutnya, PLN tidak dapat berjalan sendiri, sehingga membutuhkan kolaborasi dari para stakeholder untuk pembangunan pembangkit energi listrik serta mencapai NZE pada 2060 nanti. Banyak potensi sumber daya yang bisa dimanfaatkan PLN untuk meningkatkan penggunaan listrik berkelanjutan kepada masyarakat.

“Di sinilah marwah dari PLN Investment Day 2024. Ini adalah simbol perubahan besar. Dari PLN yang dulunya tertutup, menjadi sangat terbuka dan kolaboratif. Dari PLN yang dulunya hanya operator dengan ruang pengembangan yang terbatas, menjadi the center of value creation,” ujar Darmawan.

Terbaru, ia mengungkapkan rencana PLN mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu atau Angin (PLTB) di Pantai Utara Jawa. Rencana tersebut dapat terwujud sehingga menghasilkan energi listrik yang murah bagi masyarakat.

Kontan - PLN Native Online

Sebelum rencana pembangunan PLTB, PLN menganalisa ketinggian tower mencapai 70 meter yang mampu menghasilkan energi listrik sekitar 7 MW. Setelah dianalisa lebih lanjut, tinggi rata-rata PLTB kini 140 meter dengan energi listrik mencapai 2 kali lipat. Dengan potensi dan perkembangan teknologi baru, Darmawan optimis PLN dapat membangun PLTB di lokasi yang memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi.

“Sebelumnya, PLN bangun PLTB (harga listriknya) 11 cent dolar AS per kWh. Sedangkan yang baru ini hanya sekitar 5,5 cent dolar AS sampai 6 cent dolar AS per kWh. Artinya dengan adanya inovasi maka biaya listrik dari energi terbarukan semakin turun," ujar Darmawan.

Ia melanjutkan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN juga telah menyelaraskan rencana pengembangan ketenagalistrikan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Rencana tersebut juga sesuai dalam Peraturan Presiden RI Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik yang menyebutkan penambahan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sudah tidak lagi masuk dalam RUPTL maka PLN akan mengandalkan pembangkit berbasis air, gas dan panas bumi sebagai baseload.

Dengan berbagai rencana yang sudah berjalan, Darmawan mengungkapkan PLN  membutuhkan investasi hingga US$152 miliar atau setara Rp2.300 triliun guna mengejar target penambahan kapasitas pembangkit EBT dan gas sebanyak 80 GW sampai 2040 mendatang.

Dalam acara yang sama, Plt Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu menjelaskan, Pulau Jawa punya potensi energi angin untuk kelistrikan yang tergolong besar. Soal teknologi, ia pun setuju dengan Darmawan untuk mengembangkan PTLB di Utara Jawa menggunakan Teknologi terbaru.

Terlebih, Kementerian ESDM mencatat potensi pengembangan PLTB di Pantai Utara Jawa mencapai 2 GW.  Potensi tersebut juga dapat ditemukan di daerah lain di Indonesia. “Potensi angin di Pulau Jawa sangat besar. Belum lagi di Selatan Sulawesi, jadi pemerintah harus melihat bagaimana ini (dimanfaatkan) dan ini saya kira kehandalan sistem akan diutamakan," ujar Jisman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×