kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%
NATIVE /

IISF 2024: Bank Mandiri Berkomitmen Mewujudkan Ekonomi Rendah Karbon


Minggu, 08 September 2024 / 19:29 WIB
IISF 2024: Bank Mandiri Berkomitmen Mewujudkan Ekonomi Rendah Karbon
ILUSTRASI. Mandiri - kontan native online

KONTAN.CO.ID - Jakarta, 8 September 2024. Sebagai bank pelat merah yang memimpin pembiayaan hijau, Bank Mandiri memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan target net zero emissions (NZE) pada tahun 2060.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar dalam sesi diskusi Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 yang diselenggarakan di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 6 September 2024 dengan tema Financing Enabler for ESG (APINDO & Kearney Session).

IISF merupakan platform untuk berkolaborasi bersama dengan para pemangku kepentingan dalam melakukan dekarbonisasi, mempercepat dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan.

“Dalam rangka melakukan efisiensi energi, Bank Mandiri telah melakukan transformasi melalui digitalisasi layanan yakni dengan SuperApps seperti Livin' dan Kopra,” ujar Alexandra, Jumat (6/9).

Di samping itu, Bank Mandiri telah menjajaki strategi pengimbangan karbon, termasuk pembelian kredit karbon dan investasi dalam proyek karbon seperti restorasi lahan dan konservasi. Bank Mandiri juga memiliki peran sebagai agen pembangunan.

“Komitmen Bank Mandiri yang telah dilakukan dalam memimpin transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon adalah dengan pendekatan yang berfokus pada klien,” kata Alexandra.

Untuk itulah Bank Mandiri secara khusus membentuk ESG Desk, yang menawarkan pinjaman terkait keberlanjutan (SLL), pembiayaan untuk perusahaan yang sedang bertransisi, dan produk hijau lainnya.

Melalui ESG Desk, Bank Mandiri telah menyelenggarakan banyak forum diskusi kelompok (FGD), lokakarya, dan seminar untuk nasabah Bank Mandiri seperti PLN Group, Pertamina Group, Semen Indonesia Group, Sinarmas Group, dan nasabah korporasi besar lainnya.

Langkah untuk mensosialisasikan pembiayaan berkelanjutan ini juga diikuti oleh sektor ritel, di mana bank berlogo pita emas ini juga meluncurkan kredit pemilikan rumah (KPR) hijau dan reksa dana hijau.

Alexandra mengatakan, dalam mewujudkan target ekonomi Indonesia yang rendah karbon tentu tidaklah mudah, terdapat tantangan yang harus dihadapi dan disiasati.

Pertama, Indonesia telah menggunakan bahan bakar fosil dalam waktu yang cukup lama, sehingga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk berpindah menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan.

Kendati begitu, kata Alexandra, Bank Mandiri tetap optimis lantaran potensi energi terbarukan di Indonesia sangat melimpah.

Di sisi lain, Alexandra juga menyebut perlu dukungan regulasi dan kebijakan melalui mekanisme insentif maupun disinsentif seperti subsidi dan pajak karbon.

Menurutnya, adanya mekanisme insentif dapat memberikan konsekuensi finansial bagi bisnis yang menghasilkan emisi tinggi dan memberikan insentif jika bisnis beralih ke praktik berkelanjutan.

"Namun, saya yakin dengan adanya kebijakan dan mekanisme yang kuat untuk mendukung investasi iklim, kita tidak perlu lagi memilih antara keberlanjutan dan pertumbuhan karena keduanya dapat berjalan beriringan untuk mencapai tujuan keberlanjutan kita," kata Alexandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×