kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

JFX dan KBI Komitmen Perkuat Kredibilitas untuk Pasar Bursa dan Komoditas


Rabu, 22 Oktober 2025 / 11:33 WIB
JFX dan KBI Komitmen Perkuat Kredibilitas untuk Pasar Bursa dan Komoditas
Dok. Jakarta Futures Exchange

KONTAN.CO.ID - Partisipasi Jakarta Futures Exchange (JFX) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI), bagian dari Holding BUMN Danareksa, dalam Minerba Convex 2025 menjadi momentum penting bagi penguatan tata kelola dan daya saing perdagangan komoditas nasional.

Dengan kehadiran lebih dari 700 pengunjung booth serta peserta talkshow, antusiasme publik dan pemangku kepentingan menunjukkan tingginya perhatian terhadap upaya JFX dan KBI mewujudkan perdagangan timah yang transparan, kredibel, dan diakui secara global.

Dalam pameran ini, JFX menampilkan capaian dan inovasi terbaru dalam perdagangan timah, sekaligus memperkenalkan arah pengembangan ke komoditas strategis lainnya, mulai dari mineral dan batubara hingga energi, pertanian, serta logam mulia. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi produk dan penguatan rantai nilai industri minerba Indonesia.

Partisipasi ini sejalan dengan program nasional Minerba One yang digagas Kementerian ESDM. Minerba One, melalui MODI (Minerba One Data Indonesia) dan MOMI (Minerba One Map Indonesia), untuk memperkuat traceability, transparansi, dan pengawasan industri serta mendukung penerimaan negara.

Sejak 2019, JFX dan KBI mencatat volume perdagangan timah lebih dari 300.000 ton dengan nilai mencapai 8 miliar USD, melibatkan lebih dari 60 pelaku usaha aktif. Pada 2024, lebih dari 95% transaksi timah nasional, baik domestik maupun ekspor, tercatat melalui JFX dan KBI, menegaskan posisi keduanya sebagai pilar utama dalam rantai pasok global.

Lebih lanjut, Direktur Utama JFX Yazid Kanca Surya menjelaskan, kerja sama antara JFX dan KBI menjadi kunci dalam menciptakan pasar yang kredibel dan efisien. Ke depan, kedua pihak akan berfokus pada literasi dan edukasi kepada masyarakat agar lebih memahami mekanisme perdagangan berjangka maupun pasar fisik.

“Kita akan terus meningkatkan literasi dan edukasi ke masyarakat. Selain itu, kami juga melakukan upgrade sistem bursa dan clearing agar transaksi makin efisien, efektif, dan cepat,” jelas Yazid dalam Exclusive Media Interview: Meet the Exchange! pada Minerba Convex 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Tak hanya literasi, JFX bersama KBI turut berupaya dalam meningkatkan kualitas layanan dengan langkah-langkah strategis lain seperti penambahan kontrak dan komoditas baru, terutama di pasar fisik. Yazid berujar, strategi ini diterapkan guna memperluas kontribusi terhadap perekonomian nasional dan memperkaya data perdagangan yang tercatat secara resmi.

Dari sisi pengembangan produk, JFX berencana meluncurkan sejumlah kontrak baru, termasuk kontrak quick-wire dan crude oil futures, untuk memperkuat price discovery di pasar komoditas. “Kami ingin menciptakan price discovery sehingga harga di bursa bisa menjadi price reference bagi industri maupun pemerintah,” sambungnya.

Dalam jangka menengah, JFX optimistis pasar komoditas, terutama timah dan crude oil memiliki potensi besar untuk tumbuh. Ia memperkirakan harga timah pada 2026 akan tetap stabil di kisaran US$30.000 per ton, seiring dengan meningkatnya volume transaksi.

Dukungan serupa juga ditegaskan, Direktur Utama PT KBI Budi Susanto. Ia mengatakan, pengembangan KBI tahun depan akan tetap berfokus pada digitalisasi sistem untuk mempercepat dan meningkatkan keandalan layanan.

Selain memperluas ekosistem pasar, KBI juga berencana menerapkan teknologi blockchain dalam sistem, khususnya di pasar resi gudang. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan reliabilitas dan keamanan data agar tidak terjadi duplikasi. Ia menambahkan, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam sistem KBI juga menjadi keniscayaan di masa depan, meski belum akan diterapkan dalam waktu dekat.

Blockchain akan kami gunakan untuk menjaga orisinalitas data resi gudang. Tahun depan kami harapkan sudah bisa mulai diterapkan,” ujar Budi.

Budi melanjutkan, peran KBI dan JFX sangat penting untuk meningkatkan transparansi data, mencegah praktik ekspor ilegal, serta memperkuat tata kelola perdagangan nasional. Kredibilitas lembaga kliring juga menjadi pondasi penting dalam menciptakan kepercayaan nasabah terhadap pasar. Untuk itu, KBI juga menyediakan sistem informasi nasabah (SITNA) yang mencatat dan menampilkan transaksi secara transparan agar nasabah merasa aman dan yakin terhadap aktivitasnya di bursa.

“Kami mendapat dukungan penuh dari Danareksa sebagai induk BUMN. Ini membuat kami semakin kuat, kredibel, dan siap menghadapi tantangan pasar ke depan,” katanya.

Selanjutnya: The Fed Diperkirakan Pangkas Suku Bunga Dua Kali Lagi Tahun Ini

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 16-31 Oktober 2025, Wall’s Cup Beli 3 Cuma Rp 12.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×