KONTAN.CO.ID - Padang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik di wilayah Sumatra Barat dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kepastian tersebut disampaikan Wakil Menteri ESDM Yuliot saat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik distribusi energi di Sumatra Barat, Rabu (24/12). Peninjauan dilakukan setelah sebelumnya menempuh perjalanan darat dari wilayah Sumatra Utara melalui Padang Sidempuan, Batang Toru, hingga Panyabungan.
"Saya pagi tadi dari Pasaman Barat, Pasaman, Agam, dan juga tadi melintas di Padang Pariaman, dan pada sore hari tiba di Kota Padang. Untuk ketersediaan BBM, yang saya lihat di SPBU berdasarkan pengecekan, itu alhamdulillah sudah tidak ada antrian yang cukup signifikan, hanya beberapa kendaraan yang ada antrian," ujar Yuliot di PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Padang.
Yuliot menjelaskan, secara umum pasokan BBM di Sumatra Barat berjalan normal. Namun, distribusi masih menghadapi tantangan akibat kemacetan di jalur Sitinjau Lauik yang menyebabkan keterlambatan pengiriman BBM hingga enam sampai delapan jam ke sejumlah daerah.
"Jadi sehingga kalau daerah Bukit Tinggi, Batu Sangkar, Payakumbuh, Kabupaten Agam, dengan ada keterlambatan 8 jam, itu justru masyarakat ini antriannya cukup panjang," imbuhnya.
Untuk menjaga ketahanan pasokan, pemerintah telah meningkatkan cadangan BBM di Sumatra Barat. Rata-rata cadangan yang sebelumnya berada di level sembilan hari kini ditingkatkan menjadi 13 hari. Bahkan, untuk jenis BBM tertentu seperti Pertamax Turbo, cadangan ditingkatkan hingga mencapai 35 hari.
Di sisi LPG, Yuliot meminta PT Pertamina terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan Kepolisian RI untuk pengawalan distribusi, terutama di tengah kondisi cuaca ekstrem. Langkah ini diharapkan dapat memastikan pasokan LPG dan BBM tiba tepat waktu di lokasi tujuan.
Selain itu, Kementerian ESDM juga menerapkan skema suplai silang antarwilayah untuk mempercepat distribusi energi. "Untuk Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung di Sumatera Barat, justru melayani daerah-daerah lain di Sumatera Utara, seperti untuk keperluan di Sibolga dan Tapanuli. Kemudian untuk beberapa daerah dari Sumatra Barat, ini disuplai dari IT Dumai," jelas Yuliot.
Dari sisi kelistrikan, laporan per 23 Desember menunjukkan kondisi sistem kelistrikan Sumatra Barat berada dalam kondisi normal. Meski demikian, hujan yang terus menerus menyebabkan longsor di beberapa titik di Kecamatan Palembayan yang berdampak pada gangguan jaringan listrik.
Dari total 274.564 pelanggan terdampak, sebanyak 274.419 pelanggan telah kembali mendapatkan aliran listrik. Tercatat masih terdapat dua gardu yang padam dari total 2.361 gardu, dengan 145 pelanggan belum tersambung listrik.
Untuk sementara, PT PLN (Persero) telah menyalurkan bantuan genset dan lampu darurat kepada pelanggan yang belum mendapatkan pasokan listrik, sambil menunggu proses pemulihan jaringan secara penuh.
Selanjutnya: Denda Aktivitas Usaha di Hutan Berlaku, Cermati Rekomendasi Saham CPO dan Tambang
Menarik Dibaca: 578.108 Pelanggan Gunakan Layanan Kereta Api di Bandung Selama Nataru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal













