KONTAN.CO.ID - Jakarta. Untuk mendorong transformasi digital di Indonesia, Lazada Indonesia (Lazada) bersama Harian Kompas menyelenggarakan Indonesia Digital Economy Conference (IDEC) 2022 bertema “Langkah Tepat Wujudkan Target Transformasi Digital” pada Selasa, 29 November 2022. IDEC merupakan inisiatif Lazada berkolaborasi dengan stakeholder (pemangku kepentingan) untuk menjawab tantangan dan mempercepat transformasi ekonomi digital di Indonesia.
Dalam sambutannya, Chief Business Officer Lazada Group James Chang menjelaskan, IDEC menjadi komitmen Lazada membangun ekonomi digital Indonesia dengan memberdayakan UMKM lokal, talenta muda, dan komunitas. Menurutnya, ekosistem ekonomi digital Lazada memiliki infrastruktur dan layanan yang dijalankan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis.
"Transformasi digital sejak lama menjadi strategi kunci di Lazada, sejalan dengan misi kami untuk mempercepat kemajuan di Asia Tenggara melalui perdagangan dan teknologi. Ekosistem ekonomi digital di Lazada menawarkan infrastruktur, layanan dan peluang ekonomi melalui berbagai inisiatif khusus untuk Indonesia, yang dijalankan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan strategis,” imbuh James.
Dalam seminar ini, dibahas juga mengenai potensi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025. Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Rudy Salahuddin menjelaskan, pengembangan ekonomi digital perlu strategi supaya mampu membangkitkan ekonomi nasional. Menurutnya, ekonomi digital juga bisa menjadi indikator penunjang percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Guna mendukung percepatan tersebut, Lazada memiliki program keberlanjutan bernama Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (AKAR) Digital Indonesia. Direktur Eksekutif Lazada Indonesia Ferry Kusnowo menjelaskan, program ini mendukung pengembangan kompetensi talenta muda Indonesia dan meningkatkan daya saing usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Ekonomi digital juga punya peran sebagai pondasi perekonomian Indonesia. Hal ini sejalan dengan Laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Co. Laporan tersebut memprediksi ekonomi digital Indonesia akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) senilai US$130 miliar pada 2025. Dengan GMV yang besar, ekonomi digital dan talenta muda Indonesia harus dikembangkan agar mampu bersaing di dunia industri digital.
“Gerakan Akselerasi Karya Rakyat Digital Indonesia menjadi program berkelanjutan kami untuk memberdayakan seluruh pemangku kepentingan di ekosistem ekonomi digital. Lazada berperan aktif dan berkolaborasi dengan kementerian, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah untuk mengembangkan kompetensi talenta muda Indonesia dan meningkatkan daya saing UMKM lokal melalui peningkatan literasi e-commerce,” kata Ferry.
Tidak hanya Gerakan AKAR Digital Indonesia, IDEC 2022 punya dua topik strategis lain, yaitu Survei Indeks Literasi dan Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia serta Tantangan Pengembangan Talenta Ekonomi Digital.
Diskusi Survei Indeks Literasi dan Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia menghadirkan Asisten Deputi Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Edwin Manansang; GM Litbang Kompas Ignatius Kristanto; SVP Seller Operations & Tech and Product Management Lazada Indonesia Haikal Bekti Anggoro; serta Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa. Diskusi membahas seputar peningkatan pertumbuhan ekonomi digital di kabupaten dan kota selama 2021-2022, anxiety & desire terkait ekonomi digital, eagerness, dan readiness untuk mengadopsi ekonomi digital.
Sedangkan topik Tantangan Pengembangan Talenta Ekonomi Digital dengan tema “Urgensi Pengembangan Talenta untuk Dorong Ekonomi Digital” dibahas oleh Subkoordinator Rekognisi Pembelajaran Lampau dan Pembelajaran Internasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Yulita Priyoningsih; Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan; dan Co-Managing Director Girls in Tech Indonesia & CMO Remote Skills Academy Lia Sadia.
Gerakan AKAR Digital Indonesia
Kabar terbaru, Gerakan AKAR Digital Indonesia (link tidak masuk badan berita, hanya sumber) menyelenggarakan pelatihan Naik KeLaz kepada 700 siswa menengah kejuruan (SMK) di Bandung pada 24 November 2022 lalu. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan talenta yang kompetitif serta daya saing di industri ekonomi digital Indonesia.
“Melalui program Naik KeLaz, Lazada ingin membina talenta, termasuk insan vokasi, untuk memiliki pola pikir bertumbuh dan memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan industri digital,” ujar Ferry.
Dalam setiap penyelenggaraan program, Gerakan AKAR Digital Indonesia senantiasa berkolaborasi dengan pemerintah dan asosiasi terkait. Saat ini, Gerakan AKAR Digital Indonesia sudah dijalankan di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, serta Jawa Timur.
Melalui Gerakan AKAR Digital Indonesia, Lazada pun telah telah menutup akses impor pada tiga klaster besar sektor UMKM, yakni tekstil dan fesyen, makanan, serta kerajinan. Kebijakan ini diambil untuk mendukung pebisnis lokal supaya bisa merajai pasar domestik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini