KONTAN.CO.ID - Depok. Mansur seorang buruh berusia 52 tahun, yang merupakan warga Kecamatan Beji, Kota Depok terlihat sedang menunggu antrean untuk dipanggil oleh petugas di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Depok. Kedatangan Mansur bertujuan untuk menonaktifkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik istrinya yang baru saja meninggal dunia.
”Kemarin saya diberitahukan oleh tetangga sebelah rumah untuk segera mengurus kartu JKN istri yang sudah meninggal dunia kalau tidak ingin tagihan kartu JKN terus berjalan. Sesaat sampai di depan Kantor BPJS Kesehatan saya disambut oleh petugas keamanan yang sedang jaga dan menanyakan keperluan saya. Karena saya kurang paham proses layanan melalui online, saya diarahkan untuk diproses dan bertemu langsung dengan petugas di dalam,” jawab Mansur, Kamis (10/10).
Mansur dan istrinya terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di hak rawat kelas tiga. Selama menjadi peserta JKN, ia turut merasakan manfaat dari program jaminan kesehatan milik pemerintah ini. Mansur menceritakan bahwa istrinya cukup sering menggunakan kartu JKN untuk mendapatkan layanan kesehatan rutin di rumah sakit karena penyakit yang diidapnya. Dalam situasi ini, ia dan keluarga merasa sangat terbantu.
"Saya berterima kasih kepada pemerintah yang telah menghadirkan Program JKN ini karena telah membantu dan memudahkan saya yang sehari-hari hanya bekerja sebagai seorang buruh. Tidak disangka, istri saya mengidap penyakit yang mengharuskannya mengunjungi rumah sakit secara rutin. Pasti biaya yang dikeluarkan besar jika saya harus membayar pribadi, tetapi dengan adanya Program JKN saya tidak perlu terlalu memikirkan soal berapa biaya yang dibutuhkan," ujar Mansur.
Selama enam tahun terakhir, istri Mansur berjuang untuk sembuh dari penyakitnya dan menjalani pengobatan cuci darah di beberapa rumah sakit. Salah satu rumah sakit tempat istrinya menjalani pengobatan yaitu Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong. Akibat adanya komplikasi penyakit di tubuh istrinya, setelah lima hari dirawat istri Mansur berpulang ke rahmatullah. Selama lima hari itu juga istrinya diberikan pengobatan yang maksimal di rumah sakit.
”Tidak hanya keluarga saya saja yang merasa tertolong dengan Program JKN ini, tetapi masyarakat banyak. Hampir semua pasien yang satu ruangan dengan almarhumah istri saya saat ditanyakan juga menggunakan kartu JKN. Tim administrasi dan tim medis disini memberikan pelayanan yang baik untuk pasien JKN maupun pasien umum. Alhamdulillah, kini saya semakin yakin tidak ada diskriminasi pelayanan walaupun kami menggunakan kartu JKN,” pungkasnya.
Menurut Mansur, Program JKN telah menjadi andalan bagi banyak orang untuk mendapatkan akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau. Ternyata selain membantu pengobatan istrinya, Mansur juga turut merasakan manfaat dari menggunakan kartu JKN bagi dirinya sendiri.
”Saat almarhumah istri saya sakit, saya selalu menjaga dan memberikan semangat padanya untuk terus berjuang agar sembuh. Kemungkinan saat itu saya kurang istirahat dan sering terjaga mana kala istri saya membutuhkan sesuatu. Akibatnya saya pun ikutan ngedrop dan akhirnya harus masuk rumah sakit untuk dirawat inap selama beberapa hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anugerah Sehat Afiat (ASA) Depok. Tim medis yang melayani di rumah sakit tersebut sangat baik,” ujar Mansur.
Mansur juga mengajak masyarakat untuk ikut serta menjadi peserta JKN yang di selenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Karena menurutnya program ini sangat bermanfaat. Dengan pengalaman pribadi yang begitu positif, ia memberikan apresiasi terhadap pelayanan BPJS Kesehatan Cabang Depok karena menurutnya sudah melayani dengan tertib, baik, dan sangat membantu dalam proses pengurusan kepesertaan JKN milik istrinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Indah Sulistyorini