kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
NATIVE /

Pembangunan yang Berkelanjutan Jadi Kunci Sukses Chandra Asri


Kamis, 01 Oktober 2020 / 20:15 WIB
Pembangunan yang Berkelanjutan Jadi Kunci Sukses Chandra Asri
ILUSTRASI. Enclosed Ground Flare, teknologi suar tanpa asap milik Chandra Asri siap beroperasi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan adalah proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilaksanakan secara terencana. Namun dalam prosesnya, sifat dari pembangunan adalah multidimensi. Cakupannya luas, mulai dari ekonomi, infrastruktur, lingkungan, hingga sistem sosial.

Konsep pembangunan berkelanjutan ini diakui sebagai prioritas utama sekaligus kunci sukses dari

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).  Perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia ini tidak hanya sekedar menawarkan produk inovatif dengan kualitas tinggi, namun juga dengan turut serta membangun masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Terbaru, Chandra Asri siap mengoperasikan Enclosed Ground Flare (EGF) atau teknologi suar tanpa asap di komplek petrokimianya di Cilegon, Banten. Adapun teknologi suar tanpa asap ini meminimalisir dampak sosial dan lingkungan dari aktivitas operasional pabrik.

Erwin Ciputra, Presiden Direktur Chandra Asri menjelaskan pembangunan EGF ini merupakan investasi dalam aspek lingkungan dan sosial di area operasional pabrik untuk mengurangi jejak karbon dan turut menjaga kenyamanan warga yang berdomisili di sekitar area operasional.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional pabrik dengan bijak dengan mengurangi adanya dampak terhadap lingkungan ataupun masyarakat,” kata Erwin.

Mulai dibangun sejak 2018, EGF ini mampu membakar 220 ton hidrokarbon per jam dengan menggunakan metode pembakaran tertutup tanpa menyebabkan radiasi panas dan radiasi udara. Dari segi lingkungan, EGF didesain untuk melakukan proses pembakaran secara sempurna sehingga tidak ada hidrokarbon hasil pembakaran yang dibuang ke udara.

Sedangkan dari segi sosial, keunggulan teknologi ini dibandingkan suar konvensional terdapat pada kemampuannya mengurangi suara kebisingan dan menghilangkan nyala api dan asap. Total investasi yang digelontorkan dalam pembangunan EGF ini mencapai US$ 14 juta atau setara Rp 208,6 miliar (Kurs Rupiah 14.900).

Chandra Asri berhasil merampungkan proyek EGF ini tepat waktu walaupun berada dalam masa pandemi, dengan bermitra bersama Toyo Engineering Corporation dan Inti Karya Persada Teknik sebagai kontraktor teknik, pengadaan dan konstruksi (EPC).

Kontribusi dalam pembangunan provinsi Banten tak hanya kali ini saja.  Beberapa waktu lalu, Chandra Asri memberikan hibah gedung sambung ke Kepolisian Daerah (Polda) Banten.

Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Suryandi mengatakan, melalui hibah gedung sambung ini, pihaknya berharap agar jajaran Polda dan perangkatnya dapat mengemban tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

“Kami turut bahu-membahu menjaga keamanan bersama adalah bagian dari kontribusi kami sebagai perusahaan Indonesia yang telah lama berada di Cilegon. Kami ucapkan selamat dan sukses kepada keluarga besar Polda Banten atas beroperasinya gedung sambung ini,” kata Suryandi.

Selain itu pada tahun ini Chandra Asri bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon meresmikan jalan aspal dengan campuran sampah kantong plastik, sepanjang 19 kilometer di Cilegon, sebagai bentuk kerjasama dalam pengelolaan sampah plastik.

Dalam penggarapan jalan aspal plastik yang tersebar di 34 titik ini, Chandra Asri memberikan dukungannya kepada Pemkot Cilegon melalui penyediaan 11,34 juta lembar kantung plastik bekas atau sebesar 5-6%, dengan tipe High Density Polyethylene (HDPE) untuk campuran bahan aspal.

Selain menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah plastik, campuran plastik pada aspal juga dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40% lebih kuat dibandingkan dengan aspal pada umumnya (berdasarkan hasil penelitian Kemeterian PUPR).

Tak hanya itu, Chandra Asri juga mendukung penuh pemerintah untuk menanggulangi wabah virus corona atau Covid-19. Prajogo Pangestu, Founder dan Chairman Barito Pacific Group telah menyalurkan bantuan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Total bantuan peralatan medis senilai Rp 48,5 miliar melalui Chandra Asri, Star Energy, Yayasan Bakti Barito beserta anak usaha lain. Bantuan peralatan medis ini telah diserahkan secara bertahap ke berbagai rumah sakit di wilayah operasional anak perusahaan yaitu di Banten dan Jawa Barat, serta DKI Jakarta.  

Bentuk-bentuk kolaborasi ini adalah wujud sinergi yang baik dengan tiap pemangku kepentingan (stakeholder) terkait dalam mencari solusi yang tepat dalam lingkungan dan dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan serta guna bersama-sama menciptakan dampak yang positif untuk kota Cilegon, Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Tim KONTAN
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU

×