KONTAN.CO.ID - JAKARTA Semangat mewujudkan kemandirian energi di Indonesia perlu terus diperkuat, terutama melalui peran generasi muda yang akan menjadi penerus kepemimpinan bangsa. Dalam sebuah diskusi terbuka dengan mahasiswa dan aktivis muda sektor energi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak generasi muda berkontribusi nyata dalam membangun masa depan energi nasional.
Dalam forum dialog tersebut, Bahlil memaparkan berbagai langkah dan capaian pemerintah menuju kemandirian energi. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah menempatkan sektor energi sebagai prioritas pembangunan dan mulai menerapkan berbagai kebijakan strategis untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan.
Salah satu langkah yang telah dijalankan sejak 1 Januari 2025 adalah penerapan biodiesel berbasis minyak sawit 40% (B40), sebagai pijakan menuju tahap berikutnya. “Jadi kita campur antara solar murni dengan CPO dengan methanol jadi FAME itu dicampur. Tujuannya apa? Agar CPO dalam negeri bisa dikonversi untuk jadi solar,” jelas Bahlil di Jakarta, Selasa (7/10).
Bahlil menambahkan, kebijakan pengurangan impor tidak hanya difokuskan pada solar, tetapi juga bensin. Pemerintah menargetkan pencampuran 10 persen bioetanol (E10) untuk menekan ketergantungan impor dan mendorong bahan bakar yang lebih bersih.
“Kalau bensin ini 60% konsumsi bensin kita itu masih impor. Maka ke depan kita akan mendorong untuk ada E10. Kemarin malam sudah kami rapat dengan Bapak Presiden. Bapak Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatori 10% etanol. Dengan demikian kita akan campur bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa? Agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta. Menurutnya, transisi energi tidak harus membebani keuangan negara. “Jadi yang pertama, kita mengerjakan ini tidak memakai dana APBN, sedikit sekali. Sedikit sekali. Kita akan pakai kolaborasi dengan swasta,” tegasnya.
Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah langkah konkret, seperti pembangunan panel surya skala besar 80 gigawatt (GW) oleh PT PLN (Persero) bersama para investor. Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga didorong untuk meningkatkan produksi migas dan memperkuat pembangunan kilang dalam negeri untuk memperkokoh ketahanan energi nasional.
Selain membahas kebijakan dan target jangka panjang, suasana acara berlangsung santai namun penuh semangat. Bahlil aktif berdialog dengan mahasiswa untuk menguji pemahaman mereka soal peta jalan energi nasional. Ia juga memberikan beasiswa dan rekomendasi khusus bagi peserta yang menunjukkan antusiasme serta gagasan inovatif untuk masa depan energi Indonesia.
Di akhir sesi, Bahlil kembali menegaskan bahwa kemandirian energi adalah cita-cita kolektif bangsa, dan generasi muda punya peran vital untuk mencapainya. Ia mengajak para mahasiswa untuk tidak hanya memahami isu energi, tapi juga turut mengambil bagian dalam aksi nyata menuju Indonesia yang mandiri dan hijau.
Selanjutnya: Indeks Berpotensi Koreksi, Cek Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Hari Ini (8/10)
Menarik Dibaca: Indeks Berpotensi Koreksi, Cek Rekomendasi Saham BNI Sekuritas Hari Ini (8/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal