kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%
NATIVE /

PEN Bank Mandiri: Ketika UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum


Minggu, 20 September 2020 / 23:40 WIB
PEN Bank Mandiri: Ketika UMKM dan Pekerja Kembali Tersenyum
ILUSTRASI. Kontan - Bank Mandiri Native Online

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yuyun Juriah kini bisa bernapas lega. Pemilik usaha makanan siap saji dan sambal kemasan botol asal Bogor Utara, tak lagi pusing dalam mengelola keuangan usaha berskala kecil dan menengah miliknya.

Setelah mendapat bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perempuan tangguh ini dapat menggaji karyawan sekaligus memutar uangnya untuk operasional dan produksi usahanya. Bahkan, Yuyun makin gencar berpromosi baik di berbagai kanal sosial media, maupun platform belanja online.

Yuyun adalah satu dari ratusan ribu debitur, yang mendapat bantuan kredit melalui program PEN yang digagas pemerintah melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Penyaluran kredit yang dilakukan oleh Bank Mandiri ini adalah wujud komitmen perseroan dalam mendukung program PEN.

“Kami mendukung program PEN, terutama yang ditujukan kepada pelaku UMKM,” kata Hery Gunardi, Plt Direktur Utama Bank Mandiri.

Hingga 17 September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp 36,8 triliun yang disalurkan kepada hampir 106 ribu debitur. Adapun penyaluran dana PEN ke pelaku UMKM mencapai lebih dari 105 ribu debitur senilai Rp 16,6 triliun.

Dana program PEN di Bank Mandiri disalurkan ke berbagai sektor. Antara lain sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor lainnya yang terdampak COVID-19, termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi PHK.

Penerima kredit program ini pun tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tentunya, untuk menjangkau puluhan ribu pelaku usaha yang tersebar di berbagai provinsi saat pandemi bukanlah hal mudah. Untuk itu, Bank Mandiri mengambil langkah sigap.

Salah satunya dengan mengembangkan aplikasi untuk mengakses kredit UMKM secara online bernama Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet). Optimalisasi kanal digital ini mampu memangkas rantai administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif untuk segmen UMKM sehingga proses bisnis menjadi lebih ringkas dan cepat.

Diluar penyaluran dana PEN, Bank Mandiri telah menyetujui permohonan restrukturisasi kredit untuk lebih dari 523 ribu debitur guna mendukung pemulihan ekonomi. Portofolio kredit yang sudah direstrukturisasi mencapai lebih dari Rp 115 triliun. Dari jumlah debitur tersebut, tercatat 387 ribu lebih merupakan debitur UMKM.

Selain itu, Bank Mandiri juga mendukung pemerintah untuk program bantuan subsidi gaji atau upah pekerja. Per 16 September 2020, dari 6,4 juta rekening secara nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan subsidi gaji ke lebih dari 3 juta rekening senilai Rp 3,7 triliun.

“Untuk memulihkan perekonomian nasional perlu dukungan seluruh pihak. Kami berharap, langkah Bank Mandiri ini mampu memperkuat upaya menggerakkan roda ekonomi sehingga dapat cepat pulih dan tumbuh baik secara berkelanjutan,” pungkas Hery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Ridwal Prima Gozal

TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×