kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%
NATIVE /

Perbedaan Kemitraan dan Waralaba, Mana yang Lebih Menguntungkan?


Selasa, 29 Juni 2021 / 19:56 WIB
Perbedaan Kemitraan dan Waralaba, Mana yang Lebih Menguntungkan?

KONTAN.CO.ID – Kesempatan untuk mendapatkan penghasilan sekarang sangatlah terbuka. Selain menjadi pekerja kantoran, Anda bisa mencoba menjadi pengusaha dengan menjajakan jasa, hingga berjualan, dengan format waralaba (franchise), atau kemitraan.

Untuk waralaba dan kemitraan, kedua istilah ini memang memiliki beberapa persamaan sehingga sering terjadi miskonsepsi di masyarakat. Kesamaan dalam kedua skema bisnis ini adalah sama-sama membuat para pihak boleh menggunakan hak intelektual dan bisa saling menguntungkan satu sama lain.

Jika melihat dalam peraturan menteri (Permen), definisi waralaba menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 71 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan Waralaba, mendefinisikan bahwa Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.

Sedangkan, definisi kemitraan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 44 Tahun 1997 Mengenai Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.

Kedua model bisnis tersebut terdapat pada pembagian keuntungan yang didapatkan oleh pemilik hak intelektual (franchisor) dan pemakai (franchisee), sehingga bisa sama-sama mendapatkan keuntungan.

Chief Strategy Officer Erafone Eric Lee mengatakan, kemitraan dan franchise memang serupa namun tidak sama. Khususnya, dalam sektor regulasi kemitraan yang lebih mudah daripada waralaba. Ia mencontohkan dalam sistem kemitraan Erafone yang sedang berjalan, sangat menawarkan kemudahan bagi calon mitra yang tertarik.

Apalagi jika dibandingkan dengan skema franchise yang perlu menyelesaikan banyak sekali regulasi sebelum memulai usaha. Seperti, Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW), pemenuhan persyaratan komitmen seperti prospectus, dan perjanjian franchise.  

“Jika di Erafone, singkatnya sistem kemitraan ini jauh lebih mudah dimengerti dan singkat. Pasalnya, karena lebih mudah dari segi regulasi, membuat para calon investor menjadi lebih merasa nyaman dalam berinvestasi,” ujar Eric Lee dalam wawancara, Senin (28/6/2021).

Dengan hal tersebut, tentu membuat program kemitraan Erafone dapat menjadi pilihan untuk Anda yang ingin berinvestasi dan mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu, program kemitraan Erafone turut memberikan benefit bagi para mitranya berupa garansi profit sebesar 8 persen setiap tahunnya.

Hal tersebut tentu saja membuat banyak orang yang mengantri untuk menjadi mitra Erafone.

“Saat ini yang sudah daftar (mitra Erafone) dan dalam proses, sudah ada 15 orang. Namun yang daftar keseluruhan sekitar 60-80 orang. Kebanyakan masih dalam proses survei lokasi. Jadi, jika ingin menjadi mitra, kita akan melakukan survei karena kan terkait dengan garansi profit yang 8 persen itu ya, sehingga perhitungannya sangat hati-hati,” ujar Eric.

Selain itu, keuntungan lainnya jika sudah menjadi mitra Erafone adalah, bisnis keseluruhan akan dikerjakan oleh Erafone, seperti flow bisnis, management, data penjualan, sampai operasional.

“Memang konsep yang kita ambil untuk kemitraan itu seperti autopilot. Dimana investor atau mitra tidak perlu pusing untuk melakukan kontrol, monitoring, dan hanya menunggu report dari kami saja,” ujar Eric.

Nah, selain berbagai keuntungan di atas, masih banyak jaminan keuntungan lainnya jika Anda ingin menjadi salah satu mitra Erafone. Semua informasi lengkap sudah dapat diakses secara digital melalui kemitraan.erafone.com/info-kemitraan.

Dalam website tersebut, Anda juga bisa mendaftarkan diri menjadi mitra, nanti akan terlihat cara-cara untuk mendaftar. Setelah itu, tim akan membimbing para calon mitra untuk ke tahapan selanjutnya.

“Ketika ingin mendaftar. Semua sudah diurus oleh tim kami, dan akan memberikan presentasi singkat ke para calon mitra. Setelahnya nanti tim akan berikan potensi lokasi, lakukan survey, potensi market, jika sudah oke, kita akan mengabari hasilnya ke calon mitra,” ujar Eric. 

Masih menurut Eric, saat sudah sepakat, nanti akan dilakukan tanda tangan perjanjian yang dibutuhkan. Untuk waktu pendaftarannya dikatakan sangatlah cepat.

“Proses dari awal calon mitra mendaftar hingga administrasi jika lancar kurang lebih 3 minggu. Ditotal dengan waktu renovasi sekitar 8-10 minggu, sehingga dalam waktu 3 bulan para mitra bisa dapat memulai berjualan,” ujarnya Eric.

Jadi bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk berbisnis kemitraan bersama Erafone? Atau masih ingin mencari waralaba? Semua tergantung pilihan Anda. Namun perlu diingat harus teliti dan hati-hati dalam berbisnis. Selamat berinvestasi!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Tim KONTAN
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×