KONTAN.CO.ID - Energi surya telah menjadi solusi utama bagi perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai target keberlanjutan. Sepanjang tahun 2024, sektor industri mengalami lonjakan signifikan berkat meningkatnya kesadaran bisnis akan manfaat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta regulasi pemerintah yang semakin mendukung.
Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menunjukkan bahwa kapasitas PLTS terpasang di Indonesia melampaui target dengan capaian 147,02% pada tahun 2024.
Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mencatat bahwa kapasitas PLTS terpasang di Indonesia pada 2024 melampaui target dengan capaian 147,02%. Tren positif ini juga terlihat dari data PLN, yang menunjukkan bahwa jumlah pengguna PLTS Atap meningkat dari 8.491 pelanggan pada 2023 menjadi 9.632 pelanggan pada Oktober 2024.
Pertumbuhan ini mencerminkan adopsi energi surya yang semakin luas di berbagai sektor, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan efisiensi energi serta kebijakan yang semakin mendukung transisi menuju energi bersih.
Di tengah momentum positif ini, pelaku industri terus berperan dalam mempercepat transisi energi, termasuk SUN Energy yang turut berkontribusi secara signifikan. Sebagai pengembang proyek energi surya terbesar di Indonesia, SUN Energy mencatat pencapaian luar biasa sepanjang 2024. Perusahaan berhasil mengembangkan proyek dengan total kapasitas lebih dari 365 MWp di kawasan Asia-Pasifik. Di Indonesia, kapasitas terpasang mencapai 185 MWp yang tersebar di 17 provinsi dan melibatkan lebih dari 35 industri.
Total energi bersih yang dihasilkan dari proyek-proyek SUN Energy mencapai lebih dari 460 juta kWh, setara untuk memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 380 ribu rumah tangga per tahun. Dampak lingkungan dari inisiatif ini juga sangat signifikan, dengan pengurangan emisi karbon mencapai 358 ribu ton atau setara dengan 5,9 juta pohon tertanam. Dari sisi ketenagakerjaan, proyek-proyek ini menciptakan lebih dari 1.700 lapangan kerja.
Memasuki 2025, industri energi surya diperkirakan akan terus tumbuh pesat. Laporan "Energy Transition Investment Trends 2025" dari BloombergNEF mencatat bahwa investasi global dalam transisi energi rendah karbon mencapai rekor $2,1 triliun pada 2024, meningkat 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh elektrifikasi transportasi, energi terbarukan, serta investasi di jaringan listrik dan penyimpanan energi.
SUN Energy, melalui induk usahanya SUN Group, berkomitmen untuk mempercepat pertumbuhan dengan berbagai inisiatif strategis. Salah satu fokus utama adalah mengembangkan perusahaan sebagai Sustainability as a Service, yang mencakup solusi keberlanjutan lebih luas untuk sektor komersial dan industri, termasuk pengolahan air melalui Nira. Perusahaan juga memperluas bisnisnya ke sektor kendaraan listrik dengan mengembangkan stasiun pengisian daya (EV charging station) bernama Otopods, yang kini telah tersebar di enam titik di Jakarta.
Selain ekspansi bisnis, SUN Group juga terus memperkuat komitmen sosial melalui SUN Foundation, yang menjalankan berbagai program pemasangan energi surya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) serta program edukasi di sekolah kejuruan dan perguruan tinggi. Program ini bertujuan menciptakan talent pool yang akan mendukung industri energi terbarukan di masa depan.
Sejalan dengan komitmen tersebut, SUN Energy terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri energi surya. Hingga 2024, perusahaan telah memperoleh total pembiayaan sebesar Rp 2 triliun dari berbagai lembaga keuangan Indonesia, seperti Bank Permata, Bank Mandiri, Nanobank Syariah, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan SMBC Indonesia. Pendanaan ini menjadi pendorong utama dalam pengembangan proyek dan percepatan implementasi solusi energi surya di seluruh Indonesia.
"Kami melihat 2025 sebagai tahun akselerasi. Dengan inovasi yang terus berkembang, kami siap membawa industri energi surya ke level berikutnya dan membantu perusahaan mencapai target keberlanjutan mereka lebih cepat dari sebelumnya." tambah Emmanuel Jefferson Kuesar, Direktur Utama SUN Energy.
Dengan strategi yang kuat, inovasi berkelanjutan, dan dukungan regulasi yang semakin kondusif, SUN Energy optimis untuk terus menjadi pemimpin industri energi surya di Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik, membawa manfaat yang lebih luas bagi lingkungan dan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal