kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.949   -80,00   -0,50%
  • IDX 7.196   15,60   0,22%
  • KOMPAS100 1.104   1,48   0,13%
  • LQ45 874   -1,27   -0,15%
  • ISSI 222   2,19   1,00%
  • IDX30 446   -1,13   -0,25%
  • IDXHIDIV20 539   0,14   0,03%
  • IDX80 127   0,10   0,08%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 149   0,06   0,04%

Range Trading: Cara Memulai dan Hindari Kesalahan untuk Trader Pemula


Kamis, 31 Oktober 2024 / 08:19 WIB
Range Trading: Cara Memulai dan Hindari Kesalahan untuk Trader Pemula
ILUSTRASI. Dok. Freepik

KONTAN.CO.ID - Dari beragamnya strategi populer dalam dunia trading, salah satu strategi yang sering digunakan adalah Range Trading. Strategi ini didasarkan pada identifikasi batas atas (resistance) dan batas bawah (support) suatu aset. Ini karena harga aset, seperti harga ethereum misalkan, cenderung berfluktuasi di antara kedua level tersebut dalam periode tertentu. Dengan memanfaatkan pola tersebut, trader berupaya mendapatkan keuntungan dari pembelian di dekat support dan penjualan di dekat resistance.

Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan berkaitan dengan range trading? Berikut adalah langkah-langkah memulai range trading dan bagaimana menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pemula.

Apa Itu Range Trading?

Range trading adalah salah satu metode yang digunakan di trading. Pada strategi ini, trader memanfaatkan pergerakan harga yang terjebak di antara dua level kunci. Adapun, dua level kunci yang dimaksud yaitu resistance dan support.

Resistance adalah titik tempat harga cenderung berhenti naik. Sedangkan support adalah titik tempat harga berhenti turun. Dalam situasi tersebut, harga berulang kali memantul di antara kedua titik tersebut tanpa menembusnya. Fenomena tersebut menciptakan pola yang dikenal sebagai "trading range."

Dalam kondisi pasar tertentu, harga cenderung bergerak dalam rentang atau range tertentu. Biasanya, pergerakan harga tersebut terjadi terutama ketika tidak ada tren jelas (bullish atau bearish). Karena itu, range trading cocok diterapkan dalam pasar sideways karena harga tidak cenderung bergerak untuk naik atau turun secara signifikan dalam jangka waktu tertentu.

Range trading menawarkan beberapa manfaat bagi trader pemula. Pertama, strategi ini relatif mudah dipahami dan diterapkan. Ini karena range trading hanya membutuhkan identifikasi level support dan resistance. Selain itu, range trading juga membantu trader belajar tentang analisis teknikal dan manajemen risiko. Karena itu, trader pemula dapat memperoleh pengalaman praktis dan membangun kepercayaan diri sebelum mencoba strategi trading yang lebih kompleks.

Langkah-langkah Memulai Range Trading

Range trading memang memberikan manfaat bagi trader. Utamanya, bagi trader pemula yang masih memiliki sedikit pengalaman. Lalu, apa saja langkah yang harus dilakukan sebelum memulai range trading? Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Memilih Aset yang Tepat

Langkah pertama dalam range trading adalah memilih aset yang cocok dengan strategi ini. Sebab, hanya aset tertentu yang memiliki pola pergerakan harga yang sesuai untuk range trading.

Trader perlu mencari aset dengan volatilitas moderat. Juga, trader perlu untuk melihat pola harga yang konsisten bergerak dalam rentang tertentu. Adapun, contoh dari aset misalkan saham tertentu, mata uang kripto, dan pasangan mata uang di pasar forex sering kali menampilkan pola ini.

2. Identifikasi Support dan Resistance

Setelah memilih aset, trader harus mengidentifikasi level support dan resistance. Support adalah titik tempat harga kemungkinan besar akan berbalik naik setelah mengalami penurunan. Sementara resistance adalah titik harga mungkin berhenti naik dan mulai turun.

Untuk membantu mengidentifikasi level support dan resistance, cara yang dapat dilakukan adalah dengan memantau grafik harga. Karena itu, gunakan grafik harga (chart) dengan indikator teknikal seperti garis horizontal atau Bollinger Bands untuk membantu mengidentifikasi level-level ini secara akurat.

3. Tentukan Titik Entry dan Exit

Trader juga harus memiliki rencana jelas mengenai kapan masuk (entry) dan keluar (exit) dari posisi. Titik entry yang ideal adalah ketika harga mendekati atau menyentuh level support. Disisi lain, titik exit ideal dapat dilakukan di dekat level resistance.

4. Gunakan Indikator Teknis untuk Konfirmasi

Selain support dan resistance, gunakan indikator teknikal lain. Misalkan, penggunaan indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator untuk mengkonfirmasi apakah harga akan berbalik arah di dekat level kunci tersebut. Sebab, indikator tersebut memberikan gambaran tentang kondisi pasar apakah sedang overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).

5. Tetapkan Stop Loss dan Take Profit

Penerapan manajemen risiko adalah hal penting dalam range trading. Karena itu, trader harus menetapkan stop loss untuk membatasi kerugian jika harga bergerak berlawanan dengan prediksi. Selain itu, tetapkan take profit untuk mengamankan keuntungan saat harga mencapai target yang diinginkan.

Kesalahan Umum dalam Range Trading dan Cara Menghindarinya

Range trading memang menawarkan profit yang besar dengan cara yang relatif mudah. Namun, tetap perlu sikap awas dan hati-hati ketika melakukan range trading. Sebab, tidak jarang terjadi kesalahan yang bisa menyebabkan kerugian. Biasanya, kesalahan umum ini dilakukan oleh trader pemula. Untuk itu, berikut adalah kesalahan umum dalam range trading dan cara menghindarinya:

1. Kurangnya Disiplin dalam Mengikuti Rencana

Salah satu kesalahan paling umum dalam range trading adalah sikap tidak disiplin dalam mengikuti rencana trading yang telah dibuat. Trader pemula sering kali terbawa emosi dan melakukan pembelian atau penjualan di luar rencana awal karena takut kehilangan peluang.

Untuk menghindari hal tersebut, penting bagi trader untuk selalu berpegang pada rencana yang telah disusun. Juga, jangan tergoda oleh pergerakan harga jangka pendek.

2. Salah Identifikasi Support dan Resistance

Pemula biasanya kesulitan mengidentifikasi level support dan resistance dengan benar. Kesalahan dalam menentukan level ini dapat menyebabkan trader memasuki posisi yang salah. Pada akhirnya, hal tersebut bisa mengakibatkan kerugian. Untuk menghindari hal tersebut, gunakan alat bantu teknis dan analisis historis pergerakan harga.

3. Mengabaikan Berita dan Sentimen Pasar

Meskipun range trading fokus pada analisis teknikal, trader tetap tidak boleh mengabaikan berita dan sentimen pasar. Ini karena peristiwa ekonomi atau berita mendadak dapat memicu breakout. Adapun breakout adalah kondisi di mana harga menembus level resistance atau support dan menciptakan tren baru.

4. Tidak Menerapkan Manajemen Risiko yang Tepat

Banyak trader pemula mengabaikan pentingnya manajemen risiko dengan tidak menetapkan stop loss. Padahal, dampak yang dihasilkan sangat besar. Sebab, tidak menentukan stop loss bisa membuat kerugian menjadi tidak terkendali saat harga bergerak di luar prediksi.

Karena itu, manajemen risiko yang baik sangat diperlukan. Ini dapat dilakukan seperti menentukan stop loss dan take profit. Tentu, ini untuk melindungi modal dan menjaga keberlanjutan trading.

Range trading adalah strategi yang efektif bagi trader pemula untuk memulai. Namun, untuk trader perlu untuk disiplin, melakukan manajemen risiko, dan pemahaman yang mendalam tentang analisis teknikal sangat diperlukan. Trader juga harus waspada terhadap berita dan sentimen pasar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Reporter: Native Team
Editor: Indah Sulistyorini

TERBARU

×