KONTAN.CO.ID - Industri Banking, Financial Services, and Insurance (BFSI) saat ini tengah menjalani peralihan ke dunia digital yang penuh peluang. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, perusahaan di sektor ini dituntut untuk menyesuaikan diri dengan harapan konsumen yang semakin tinggi akan layanan yang lebih cepat, mudah, dan efisien.
Peralihan ini tidak hanya mengubah cara perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, tetapi juga cara mereka beroperasi secara internal. Salah satu platform yang dapat mendukung peralihan ini adalah Mekari Officeless yang memiliki App Builder berbasis Low Code, memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan aplikasi dan sistem bisnis tanpa perlu risau mengenai coding.
Pentingnya Transformasi Digital di Industri BFSI
Transformasi digital di sektor BFSI bukan hanya sekadar tren, tetapi sebuah kebutuhan yang mendesak. Beberapa alasan mengapa transformasi digital sangat penting bagi industri ini antara lain:
1. Meningkatkan Experience Pelanggan
Digitalisasi membuat layanan dapat dilakukan secara 24 jam dan tanpa berhenti di hari libur, dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan data Market Research Indonesia, dalam periode 2018 hingga 2023, frekuensi penggunaan layanan digital banking di Indonesia meningkat sekitar 158%. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan adanya layanan digital banking yang aktif dan solutif dalam aktivitas keuangan sehari-hari.
2. Efisiensi Operasional
Digitalisasi memungkinkan pengurangan biaya operasional melalui otomatisasi proses, pengelolaan data secara efisien, dan pengurangan ketergantungan pada proses manual yang memakan waktu.Menurut laporan McKinsey, digitalisasi di sektor keuangan dapat mengurangi biaya operasional hingga 30%, terutama melalui pengurangan kebutuhan untuk pekerjaan manual dan peningkatan efisiensi dalam pengelolaan data.
Selain itu, Bank Indonesia melaporkan bahwa penerapan sistem pembayaran digital dan otomasi transaksi dapat meningkatkan efisiensi operasional bank, yang berdampak pada pengurangan biaya dan peningkatan kecepatan pelayanan kepada nasabah.
3. Keamanan yang Ditingkatkan
Dengan implementasi teknologi, seperti enkripsi dan otentikasi biometrik, keamanan transaksi dan data pelanggan dapat lebih terjamin, yang sangat penting di sektor BFSI. Seperti yang tercatat dalam laporan dari Accenture, terdapat laporan bahwa sekitar 82% bank melaporkan adanya peningkatan ancaman siber. Ancaman tersebut tentu bisa diatasi dengan transformasi layanan menjadi digital.
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK Nomor 21 Tahun 2023 mengatur Layanan Digital oleh Bank Umum, termasuk kewajiban implementasi Two Factor Authentication (2FA) (otentikasi dua faktor) untuk keamanan transaksi digital, memastikan minimal dua dari tiga faktor autentikasi (sesuatu yang Anda tahu, miliki, atau ciri khas akun Anda) digunakan, terutama saat transaksi berisiko tinggi, guna melindungi data dan transaksi.
4. Menghadapi Persaingan yang Ketat
Industri BFSI terus mengalami perubahan yang pesat, salah satunya dengan munculnya fintech yang menawarkan solusi keuangan lebih cepat. Transformasi digital memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif.
Merujuk data dari KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), tercatat sekitar 80% konsumen lebih memilih menggunakan layanan keuangan dari perusahaan yang punya platform digital yang mudah digunakan dan inovatif..
5. Regulasi yang Mengharuskan Penggunaan Teknologi\
Regulasi di berbagai negara, termasuk Indonesia, kini menuntut sektor perbankan, jasa keuangan, dan asuransi (BFSI) untuk mengadopsi teknologi yang aman dan efisien dalam pengelolaan data serta transaksi keuangan. Digitalisasi menjadi langkah strategis untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi tersebut sekaligus meningkatkan transparansi, keamanan, dan efektivitas operasional.
Di Indonesia, komitmen ini tercermin melalui peta jalan perbankan digital yang diperkenalkan oleh OJK guna mendorong transformasi bank konvensional dan mempercepat pertumbuhan bank digital. Sejalan dengan itu, Bank Indonesia juga memperkuat ekosistem pembayaran nasional melalui integrasi QRIS yang kini telah digunakan oleh jutaan merchant di seluruh Indonesia.
Contoh Transformasi Digital di Industri BFSI
Berbagai perusahaan di industri BFSI telah berhasil mengimplementasikan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana transformasi digital diterapkan di sektor BFSI.
Bentuk Transformasi Digital di Industri Perbankan
Layanan digital banking merupakan layanan penting yang dimiliki oleh perbankan saat ini. Aplikasi atau layanan digital banking dibuat untuk memudahkan kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi seperti transfer, cek saldo, atau pengajuan kartu kredit tapa perlu mengunjungi kantor cabang.
- Digital Banking
Layanan digital banking merupakan layanan penting yang dimiliki oleh perbankan saat ini. Aplikasi atau layanan digital banking dibuat untuk memudahkan kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi seperti transfer, cek saldo, atau pengajuan kartu kredit tapa perlu mengunjungi kantor cabang.
- Layanan pelanggan 24/7 dengan chatbot AI
Layanan pelanggan diperlukan untuk membantu nasabah yang membutuhkan bantuan. Untuk mempermudah, banyak perbankan menggunakan AI untuk menjawab kebutuhan nasabah secara otomatis, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Biometrik untuk Keamanan
Teknologi biometrik menjadi cara efektif untuk menjaga keamanan saat nasabah melakukan transaksi. Fitur seperti face recognition atau fingerprint menjadi langkah verifikasi saat nasabah ingin melakuka ntransaksi.
Bentuk Transformasi Digital di Industri Fintech
- Pinjaman Peer-to-Peer (P2P)
Nasabah bisa mendapatkan pinjaman uang secara langsung antara individu atau perusahaan fintech tanpa perlu perantara bank. Cara ini memudahkan nasabah untuk mendapatkan kebutuhan secara tepat dan cepat.
- Variasi Metode Pembayaran
Perusahaan fintech perlu mempermudah transaksi dengan nasabah. Untuk itu, perusahaan fintech menghadirkan beragam pilihan metode pembayaran, mulai dari e-wallet, dan QR Code, sehingga pembayaran bisa dilakukan secara digital.
- Virtual Advisors
Layanan virtual advisors atau penasihat virtual menggunakan algoritma untuk memberikan saran investasi secara otomatis, disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan keuangan nasabah. Layanan ini dibutuhkan oleh investor pemula
Bentuk Transformasi Digital di Industri Asuransi
- Asuransi Berbasis Digital (Digital Insurance Platforms)
Perusahaan asuransi kini menggunakan platform digital di mana nasabah dapat membeli polis asuransi, mengklaim, dan mengelola polis secara online tanpa harus bertemu agen.
- Pemanfaatan Big Data untuk Penilaian Risiko
Banyak perusahaan asuransi menggunakan big data dan analitik untuk mengevaluasi risiko dengan lebih akurat, menyesuaikan premi asuransi, dan memberikan penawaran yang lebih relevan bagi nasabah.
- Asuransi Mikro dan Produk Asuransi yang Dapat Disesuaikan
Teknologi memungkinkan perusahaan asuransi untuk menawarkan produk yang lebih fleksibel dan terjangkau, seperti asuransi mikro yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan per orangan atau Klien dengan cakupan lebih kecil.
Tantangan Transformasi Digital yang Dihadapi Industri BFSI
Transformasi digital di industri BFSI memang menawarkan banyak peluang, namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Berikut ini beberapa tantangan utama yang sering muncul di industri ini:
1. Keterbatasan Kapabilitas SDM di Bidang IT
Banyak perusahaan di sektor BFSI mengalami kesulitan dalam mencari tenaga ahli IT yang cukup terampil dan berpengalaman. Padahal, agar bisa sukses dalam transformasi digital, perusahaan memerlukan tenaga yang benar-benar paham teknologi terbaru.
2. Backlog Tim IT yang Sudah Ada
Banyak institusi keuangan memiliki tim IT yang terbatas, yang sering kali sudah ditugaskan dengan tugas-tugas rutin. Ketika dihadapkan dengan proyek transformasi digital yang kompleks, tim IT yang ada biasanya kesulitan untuk menyeimbangkan pekerjaan yang berjalan dengan pekerjaan baru.
3. Budget yang Terbatas
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak perusahaan BFSI adalah keterbatasan anggaran. Meskipun digitalisasi sangat penting, investasi dalam teknologi canggih, pelatihan SDM, dan pemeliharaan sistem baru membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tanpa alokasi dana yang cukup, perusahaan sulit untuk memaksimalkan potensi transformasi digital.
4. Kebutuhan yang Muncul Secara Tiba-tiba
Dunia digital berkembang sangat cepat, dan kebutuhan teknologi pun sering berubah dalam waktu singkat. Sektor BFSI perlu solusi yang fleksibel dan mudah beradaptasi untuk merespons perubahan kebutuhan yang tiba-tiba. Ketika sebuah kebutuhan baru muncul, perusahaan harus siap untuk memberikan solusi yang cepat.
5. Kebutuhan yang Sangat Spesifik untuk Setiap Niche
Setiap subsektor dalam industri BFSI memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya, apa yang dibutuhkan oleh sebuah bank bisa sangat berbeda dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan asuransi atau fintech. Oleh karena itu, solusi digital yang diterapkan harus bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing sektor, yang seringkali membutuhkan pendekatan yang lebih custom atau khusus.
6. Keamanan yang Jadi Prioritas Utama
Keamanan selalu menjadi perhatian utama dalam industri BFSI. Dengan banyaknya data sensitif yang terlibat seperti informasi rekening bank, riwayat transaksi, dan data pribadi nasabah, keamanan siber menjadi tantangan yang sangat besar. Mengadopsi teknologi baru harus dipelajari dengan hati-hati untuk menjaga reputasi dan kepercayaan nasabah.
Untuk mempermudah transformasi digital di industri BFSI, platform low-code/no-code menawarkan solusi cepat dan efisien bagi industri BFSI untuk berinovasi dan berkembang. Lalu, apa yang dimaksud dari platform low-code/no-code?
Platform Low-Code/No-Code sebagai Solusi Transformasi Digital Industri BFSI
Low-code/no-code platform adalah solusi yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi kustom dengan sedikit atau tanpa menulis kode, menggunakan antarmuka visual yang intuitif. Salah satu contoh platform yang menawarkan solusi ini adalah Mekari Officeless.
Dengan fitur drag-and-drop dan template siap pakai, Mekari Officeless memudahkan perusahaan untuk membuat aplikasi internal tanpa membutuhkan tim IT besar sekaligus memberikan fleksibilitas untuk kustomisasi lebih lanjut sesuai kebutuhan perusahaan.
Mekari Officeless, Platform Low Code No Code untuk Memudahkan Transformasi ke Dunia Digital
Mekari Officeless hadir sebagai solusi platform Low Code No Code yang memungkinkan perusahaan untuk membangun aplikasi, sistem, integrasi, hingga workflow yang dibutuhkan tanpa memerlukan keahlian teknis dalam coding. Dengan antarmuka drag-and-drop dan konfigurasi yang sederhana, siapa pun, termasuk tim non-teknis, dapat membuat solusi yang tepat sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan.
Mekari Officeless memungkinkan perusahaan untuk lebih cepat bertransformasi secara digital dengan memfasilitasi pembuatan aplikasi custom yang dapat diakses di perangkat apapun, mengintegrasikan berbagai sistem internal, serta mengotomatiskan alur kerja.
Dengan menggunakan platform ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat proses bisnis, dan memperbaiki pengalaman pelanggan. Platform Low Code No Code seperti Mekari Officeless memberikan solusi praktis bagi perusahaan untuk bertransformasi secara mudah.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Surabaya dan Wilayah Jawa Timur Hari Ini Selasa (23/12/2025)
Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Drakor Tentang Nikah Kontrak Lucu dan Manis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor: Ridwal Prima Gozal













